INKP memeroleh bahan baku utamanya (kayu) dari PT Arara Abadi (Sinarmas Forestry), Riau dengan luas area sekira 296 ribu hektare.
Sekedar informasi, dari sisi kinerja keuangan, INKP mencatatkan penurunan penjualan bersih menjadi USD1,6 miliar pada semester I-2024 dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar USD1,93 miliar.
Penurunan penjualan ini diiringi dengan menyusutnya beban pokok penjualan enam bulan pertama 2024 menjadi USD1,06 miliar dan beban usaha menjadi USD171,25 juta.
Meski demikian, INKP membukukan laba bersih sebesar USD278,75 juta sepanjang Januari-Juni 2024 atau naik dibanding capaian semester I-2023 sebesar USD268,49 juta.
Saham INKP ditutup menguat 1,48 persen ke harga Rp8.550 pada perdagangan Selasa ini. Nilai transaksi perdagangan saham INKP tercatat Rp121,03 miliar dengan volume 14,02 juta saham dan frekuensi sebanyak 5.766 kali, berdasarkan data RTI Business.
(Fiki Ariyanti)