Sedangkan, bahan baku pembantu meliputi, namun tidak terbatas pada, master carton, polybag, tray, tepung, dan bahan tambahan pangan (food additive) dari pemasok yang merupakan pihak penjual perorangan maupun penjual berbentuk badan hukum.
Para pemasok perorangan yakni para petani tambak dan pemasok berbadan hukum dari PT Indonesia Makan Udang, ISP, PT Sedulur Bertiga Jaya, CV Nerimo Ing Pandum, dan PT Maju Tambak Sumur. Kemudian, sekitar 5 persen akan digunakan untuk biaya penjualan dan pemasaran, serta 4,85 persen akan digunakan untuk biaya perawatan dan biaya utilitas.
“Sisanya akan digunakan untuk biaya keperluan kantor, terutama untuk pembelian dan penggantian peralatan elektronik serta penunjang lainnya yang diperlukan untuk mendukung aktivitas kantor perseroan,” demikian dikutip dari prospektus pada Jumat (14/6/2024).
Perusahaan yang bergerak di bidang industri pembekuan biota air lainnya dan industri makanan dan masakan olahan ini dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Juli 2024 mendatang. Sebelum itu, penawaran umum atau offering akan dilaksanakan pada 1-3 Juli 2024.
Kemudian penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 3 dan 4 Juli 2024. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT KB Valbury Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(DES)