sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indocement (INTP) Prakarsai Deklarasi Sinergi untuk Konstruksi di Titik Nol IKN

Market news editor Kunthi Fahmar Sandy
11/11/2022 15:06 WIB
Peluang kerja sama dengan Indocement, diantaranya dalam suplai material ramah lingkungan.
Indocement (INTP) Prakarsai Deklarasi Sinergi untuk Konstruksi di Titik Nol IKN (FOTO:Dok Ist)
Indocement (INTP) Prakarsai Deklarasi Sinergi untuk Konstruksi di Titik Nol IKN (FOTO:Dok Ist)

Beban Pokok Pendapatan pada Kuartal III/2022 meningkat 17% dari Rp7.016,4 miliar menjadi Rp8.218,5 miliar karena kenaikan biaya energi, terutama dari harga batu bara, mengurangi Marjin Laba Bruto menjadi 29,5% di Kuartal III/2022 dari 33,9% di Kuartal III/2021.

"Perseroan terus meningkatkan pemakaian konsumsi bahan bakar alternatif dari 12,2% pada akhir tahun 2021 menjadi 18,4% pada September 2022, termasuk peningkatan penggunaan batu bara berkalori rendah (LCV) dari 88% menjadi 91%," beber Christian.

Peningkatan Beban Usaha sebesar 3,0% dari Rp2.319,4 miliar menjadi Rp2.389,1 miliar disebabkan oleh kenaikan biaya transportasi dan penyusutan dari penyewaan aset-aset mencakup penambahan sewa pada tahun 2022.

Penurunan Pendapatan (Beban) Operasi Lain-Neto sebesar 19,2% dari Rp137,8 miliar menjadi Rp111,4 miliar pada Kuartal III/2022 disebabkan oleh penurunan dari keuntungan penjualan material sisa (scrap).

Akibatnya, pada Kuartal III/2022, marjin Laba Usaha turun dari 13,3% menjadi 10,0% dan Marjin EBITDA berkurang dari 22,3% menjadi 17,5%.

Perseroan mencatatkan Pendapatan Keuangan-Neto yang lebih rendah 75,4% dari Rp112,8 miliar di Kuartal III/2021 menjadi Rp27,7 miliar karena posisi kas yang lebih rendah dari program pembelian saham kembali.

Beban Pajak Penghasilan-Neto menurun 21,9% dari Rp331,9 miliar menjadi Rp259,3 miliar disebabkan
oleh penurunan laba.

Sehingga dari angka keuangan di atas, Laba Periode Berjalan turun 21,6% dari Rp1.208,3 miliar menjadi Rp946,9 miliar untuk Kuartal III/2022.

Dari pembayaran dividen tahun lalu termasuk program pembelian kembali saham yang telah dilakukan sejak Desember 2021 sebesar Rp2,72 triliun sampai dengan September 2022, Perseroan membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas sebesar Rp3,5 triliun.

Arus kas yang kuat yang dihasilkan dari operasi dan upaya yang gigih dari manajemen untuk meningkatkan modal kerja adalah kunci untuk mempertahankan Neraca Keuangan Perseroan yang tangguh.

Dengan Posisi Neraca Keuangan yang kuat dan tanpa utang pada bank, Indocement siap menghadapi tantangan ekonomi yang sedang berlangsung termasuk kelebihan pasokan kapasitas industri semen dan siap berpartisipasi pada peluang yang membawa sinergi yang lebih baik di masa depan.

Berlawanan dengan pertumbuhan 1,2% di Semester I, kontraksi bulanan YoY selama tiga bulan terakhir telah menyebabkan pasar domestik semen melemah 1,1% pada akhir September 2022.

Kontraksi berturut-turut tersebut disebabkan oleh kenaikan harga semen akibat biaya energi yang tinggi dari harga batu bara. Kontraksi permintaan akan semen khususnya untuk segmen semen kantong disebabkan banyaknya proyek renovasi dan pembangunan rumah tinggal yang tertunda setelah adanya kenaikan harga BBM, inflasi, dan suku bunga yang naik.

Kenaikan biaya logistik untuk semen kantong akibat kenaikan harga beli BBM bersubsidi kembali membuat harga jual semen kembali bergerak naik pada bulan September dan tentunya pasar akan butuh waktu untuk penyesuaian.

Namun demikian, dengan perkiraan hujan lebat yang akan datang beberapa bulan ke depan hingga awal 2023 dan tekanan eksternal yang berasal dari situasi ekonomi global yang tidak menentu, perseroan tetap optimis pangsa pasar semen akan membaik dan memperkirakan semen domestik akan tumbuh datar untuk tahun ini dan tumbuh sekitar 1%–2% di 2023.

Melanjutkan kerja sama perjanjian sewa guna usaha lainnya, Indocement menyewa pabrik Semen
Bosowa di Maros dan beberapa terminal semen terkait lainnya yang akan memperkuat penetrasi pasar Indocement khususnya di wilayah Indonesia bagian timur dan juga membuka peluang pangsa pasar
ekspor yang lebih baik mengingat posisi strategis dari pabrik di Maros.


(SAN)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement