“Kami menganggap angka tersebut cukup rendah dibanding dengan culling yang normalnya sebesar 20 juta ekor/minggu,” tulis Mirae Asset.
Hingga saat ini, tak ada lagi instruksi culling yang digulirkan pemerintah setelah program terakhir pada 28 Januari lalu, sehingga harga ayam broiler dan DOC menjadi merosot sejak Januari.
Sentimen ini tentunya berpengaruh bagi kinerja saham emiten-emiten unggas. Menurut Mirae Asset, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) diperdagangkan sideways.
Sementara, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga kurang menguntungkan karena sentimen ini.
Kendati demikian, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, kinerja saham emiten-emiten unggas secara year to date (YTD) masih menguat.