IDXChannel - Masyarakat sering salah dalam tujuan menempatkan dana investasi utamanya pada pasar saham. Untuk itu, pada investor yang berminat pada saham harus memperhatikan beberapa kesalahan supaya nantinya tidak merugi.
Misalnya, pajak berperan dalam sebagian besar keputusan keuangan, dan investor akan dikenakan biaya untuk menempatkan aset keuangan di akun yang salah.
Sebaiknya investor berhati-hati dalam menentukan investasi, karena investasi yang berbeda dikenakan pajak yang berbeda.
Jika investor mencari investasi untuk dimasukkan ke dalam rekening kena pajak, dia harus pertimbangkan saham, reksadana saham dengan omzet rendah, dan obligasi pemerintah. Keuntungan saham dikenai pajak dengan tarif capital gain, biasanya lebih rendah daripada tarif pajak penghasilan biasa.
Untuk obligasi yang kena pajak penghasilan biasa, tempatkan di rekening pensiun yang diuntungkan pajak. Demikian dilansir dari The Balance, Minggu (25/4/2021).
Kemudian, semakin banyak membeli dan menjual investasi, semakin besar peluang untuk kehilangan uang. Jika investor menginvestasikan USD10.000 dalam indeks S&P 500 pada 1995 dan tetap berinvestasi hingga 2014, dia akan memperoleh 9,85% setiap tahun atau USD59,593.
Namun, jika dia melewatkan sepuluh hari terbaik selama periode 19 tahun itu, laba akan turun menjadi 6,1%. 19 tahun kemudian USD10.000 awal akan menjadi USD30.803.
Selain itu, sebelum memutuskan menggunakan konsultan keuangan atau manajemen investasi, kenali dulu biaya jasa atau layanannya. Contohnya, setiap reksadana memiliki biaya pengelolaan investasi yang berkisar antara 0,03%sampai lebih dari 1 persen. Jangan membuat kesalahan dengan membayar biaya yang tinggi.
(SANDY)