Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penurunan laba juga terjadi karena beban usaha BSDE melonjak 32,06% YoY dari Rp 476,25 miliar menjadi Rp 628,94 miliar. Pada saat yang sama pendapatan usaha perusahaan naik 21,39% YoY dari Rp 1,669 triliun menjadi Rp 2,026 triliun.
Pada periode yang sama, nilai aset Bumi Serpong Damai melonjak dari Rp 61,47 triliun menjadi Rp 63,13 triliun. Liabilitas yang ditanggung perusahaan naik dari Rp 25,575 triliun menjadi Rp 26,903 triliun pada kuartal I 2022. Ekuitas perusahaan naik dari Rp 35,893 triliun menjadi Rp 36,229 triliun per akhir Maret 2022.
Penurunan laba bersih BSDE membuat laba per saham emiten properti ini turun dari Rp 28,69 per unit menjadi Rp 16,64 per unit pada kuartal I 2022.
Pada tiga bulan pertama 2022 BSDE berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 2,03 triliun. Pencapaian tersebut setara pertumbuhan 21,43% jika dibandingkan periode yang sama pada 2021 yakni Rp 1,67 triliun.
Segmen penjualan lahan, bangunan dan strata title tercatat sebagai segmen dengan kontribusi terbesar yakni 80,01% atau sebesar Rp1,62 triliun. Apabila dirinci lebih lanjut, 85,17% dari angka perolehan tersebut bersumber dari penjualan lahan dan bangunan yakni sebesar Rp 1,38 triliun.