Kedua sektor tersebut turut diuntungkan dengan terapresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, pasalnya sebagai besar komponen di segmen ritel dan primer cenderung impor, sehingga selisih kurs dapat diminimalisir dan berdampak pada kenaikan margin laba.
Kokohnya permintaan domestik tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada periode Mei 2023 di level 128,3, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 126,1.
Sejalan dengan itu, angka inflasi tahunan pada Juni 2023 di level 3,52% atau sesuai dengan target Bank Indonesia (BI) sebesar 2-4%, sehingga memberikan booster bagi kokohnya daya beli masyarakat.
Secara bersamaan, sektor transportasi menjadi sektor yang memiliki kinerja apik di paruh pertama 2023, hal ini didorong oleh turunnya harga bahan bakar di tengah naiknya tarif angkutan akibat lonjakan permintaan.
Selain itu, sektor telekomunikasi juga menarik, aksi integrasi anak usaha, seperti Fixed–Mobile Convergence (FMC) dari beberapa emiten disinyalir dapat memotong beban operasi dan meningkatkan market share. Adapun konektivitas dan penetrasi internet yang terus tumbuh memperlebar Average Revenue Per User (ARPU) emiten telekomunikasi.