Dari dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 nasional hingga akhir tahun nanti, pemerintah telah memegang komitmen dari sejumlah pihak untuk mendatangkan sekitar 370 juta dosis. Pemerintah juga menargetkan untuk mendapatkan tambahan pasokan vaksin lagi, sehingga jumlah total vaksin bisa mencapai 430 juta dosis.
Karena penduduk Indonesia yang akan di vaksin sekitar 200 juta jiwa maka Indonesia membutuhkan 400 juta dosis, sehingga angka 430 juta dosis sudah lebih dari kebutuhan saat ini.
Indonesia juga menerima kedatangan perdana 1,5 juta dosis vaksin Pfizer. Ini merupakan bagian dari perjanjian B2B antara pemerintah Indonesia dan perusahaan Pfizer, Amerika Serikat. Selain Pfizer, tiga jenis vaksin lain yang juga bagian dari perjanjian B2B yaitu Sinovac, AstraZeneca, dan Novavax. Kemenkes dengan PT Pfizer dan BioNTech SE telah menyepakati kerja sama untuk menyediakan 50 juta dosis vaksin Pfizer.
"Selain itu ada sekitar 20 juta sampai 30 juta vaksin business to business dari AstraZeneca untuk melengkapi 175 juta dosis vaksin Sinovac. Indonesia juga menunggu persetujuan dari Amerika Serikat untuk 50 juta dosis vaksin Novavax yang diharapkan akan keluar persetujuannya dalam waktu dekat. Ketersediaan vaksin merupakan salah satu faktor positif bagi pasar keuangan Indonesia," tuturnya.
Selanjutnya, terkait dengan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,50 persen. Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga deposit facility di level 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen. Bank Indonesia memastikan ketersediaan dana di industri perbankan masih sangat mencukupi dan longgar.