IDXChannel - Profil bank BCA menarik untuk diketahui. BCA menjadi bank swasta yang memiliki saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia dengan nominal Rp1.129 triliun.
Nilai emiten bersandi BBCA ini mencakup 9,55% dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia.Tak hanya itu, Bank BCA pun berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp1.101,67 triliun. Nilai tersebut naik 5,96% dari 2022 sebesar Rp1.039,72 triliun.
Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (13/6/2024), IDX Channel telah merangkum profil bank BCA, sebagai berikut.
Profil Bank BCA
Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) (BBCA) didirikan di Indonesia tanggal 10 Agustus 1955 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory” dan mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Kantor pusat Bank BCA berlokasi di Menara BCA, Grand Indonesia, Jalan M.H. Thamrin No. 1, Jakarta.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank Central Asia Tbk (31-Mei-2023) adalah PT Dwimuria Investama Andalan (54,94%). Pemegang saham PT Dwimuria Investama Andalan adalah sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono, sehingga pengendali terakhir Bank BCA adalah sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Bank BCA adalah bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya. Saat ini, Bank BCA memiliki 1.247 cabang terdiri dari kantor wilayah, kantor non wilayah, kantor cabang dan termasuk kantor cabang pembantu kas di seluruh Indonesia serta 2 kantor perwakilan luar negeri yang berlokasi di Hong Kong dan Singapura.
Pertumbuhan Laba Perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan entitas anaknya kembali membukukan kinerja yang cemerlang sepanjang 2023. Hal ini dapat terlihat dari laba bersih perusahaan yang mencapai Rp48,64 triliun atau mengalami peningkatan 19,4% dari tahun 2022 sebesar Rp40,74 triliun.
Tumbuhnya laba bersih perusahaan ini juga sejalan dengan pendapatan bunga perusahaan yang meningkat 21,06% (yoy) dari Rp72,46 triliun menjadi Rp87,72 triliun. Bersamaan dengan pendapatan bunga Bank BCA yang meningkat, beban bunga yang ditanggung perusahaan terpantau ikut naik 48,56% (yoy) menjadi Rp12,35 triliun dari sebelumnya senilai Rp8,32 triliun.
Oleh karena itu, pendapatan bunga bersih Bank BCA terdongkrak secara tahunan 17,5% menjadi Rp75,37 triliun hingga akhir 2023. Sementara pada 2022, pendapatan bunga bersih Bank BCA tercatat senilai Rp64,14 triliun. Adapun laba operasional perusahaan juga terpantau naik 19,63% (yoy) dari semula Rp50,44 triliun menuju nilai Rp60,34 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, pada 2023 Bank BCA memberikan kredit sejumlah Rp801,24 triliun atau lebih besar 13,88% dari tahun sebelumnya senilai Rp703,56 triliun. Melalui entitas anaknya, perusahaan menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp9,01 triliun atau meningkat 18,96% (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp7,58 triliun. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross BCA pun terjaga di level 1,86% pada 2023.
Seiring meningkatnya jumlah kredit yang diberikan dan juga pembiayaan syariah, aset perusahaan juga naik 7,1% (yoy) menjadi Rp1.408,11 triliun dibandingkan sebelumnya senilai Rp1.314,73 triliun. Adapun jumlah ekuitas yang dimiliki BCA tercatat Rp242,36 triliun atau naik 9,65% (yoy) dari semula Rp221,02 triliun.
Itulah informasi terkait profil bank BCA yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.