IDXChannel - Generasi Z atau yang lebih populer dengan Gen-Z, kini memegang peran penting dalam industri perbankan Indonesia. Menurut laporan riset CGS International berjudul “How Gen Z Selects Their Banks" Oktober 2025, kelompok usia yang lahir antara 1997 hingga 2007 ini mencakup sekitar 23 persen populasi nasional.
Sebagai generasi digital pertama, mereka sangat akrab dengan teknologi keuangan, tetapi menariknya, mereka masih menaruh kepercayaan tinggi pada bank konvensional dibandingkan bank digital. Fenomena ini menunjukkan bahwa faktor brand trust dan pengalaman pelanggan masih menjadi pendorong utama dalam keputusan finansial Gen Z.
Dalam survei yang dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) oleh CGS terhadap 100 responden Gen Z, ditemukan bahwa 70 persen memilih aplikasi mobile bank konvensional sebagai saluran utama transaksi mereka. Hanya sepertiga responden yang mengandalkan bank digital sebagai rekening utama. Alasan dominan di balik pilihan ini adalah kepercayaan (_trust_) terhadap citra merek dan reputasi bank besar, yang dianggap lebih aman dan stabil.
Salah satu bank yang paling banyak dipilih responden adalah Bank Central Asia (BCA). Dalam survei CGS, sebanyak 69 persen responden memilih BCA sebagai bank favorit utama mereka, unggul dari nama bank lain yang tercantum pada survei.
Banyak di antara mereka menyebut produk Tahapan Xpresi BCA sebagai rekening pertama yang dibuka sejak remaja, sering kali atas rekomendasi orang tua. Produk ini dinilai cocok bagi anak muda karena setoran awal rendah, biaya administrasi terjangkau, dan dukungan aplikasi mobile yang kuat.
Keterikatan Gen Z dengan BCA tidak hanya karena kemudahan digitalnya, tetapi juga nilai kepercayaan yang diturunkan dari keluarga. Dalam hasil focus group discussion CGS, 63 persen responden mengaku menggunakan bank yang sama dengan orang tua mereka, menunjukkan adanya transmisi kepercayaan lintas generasi.
Hal ini sejalan dengan pandangan Trioksa Siahaan, Senior Vice President dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), yang menyatakan "Menurut saya, generasi Z senang dengan layanan yang fleksibel dan BCA melalui layanan digitalnya dilihat Gen Z dapat memudahkan aktivitas keuangan mereka. Apalagi BCA juga merupakan bank besar yang memberikan kenyamanan dan kepercayaan bagi Gen Z," ungkapnya.
Trioksa juga menambahkan bahwa brand trust menjadi aset terpenting bagi BCA di tengah maraknya bank digital.
“Penting ya bagi BCA, brand trust harus terus dijaga karena dengan pengalaman yang baik dengan bank tersebut dan didukung branding yang kuat, dapat memperluas jaringan nasabah. BCA cukup kuat dan tetap bertahan menjadi brand tepercaya walau banyak bank digital bermunculan,” jelasnya.