IDXChannel - PT Indonesian Paradise Property Tbk atau Paradise Indonesia (INPP) menargetkan kontribusi pendapatan dari penjualan properti bisa meningkat menjadi 20-30 persen dalam 5-10 tahun ke depan.
Direktur Utama Paradise Indonesia, Anthony Prabowo Susilo mengatakan, saat ini porsi pendapatan perseroan masih didominasi oleh pendapatan berulang (recurring income) dari sektor hotel dan ritel. Hingga semester I 2025, porsi pendapatan berulang mencapai 90 persen dari total pendapatan perseroan.
"Kami merupakan salah satu pengembang properti dengan recurring income tertinggi. Saat ini dari 25 unit bisnis, hanya empat yang berasal dari penjualan properti, sementara sisanya adalah hotel dan ritel," ujarnya dalam podcast THE FUNDAMENTALS yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi IDX Channel, Masirom, Rabu (13/8/2025).
Anthony menjelaskan perseoan memiliki tiga lini bisnis utama, seperti hotel, ritel, dan high-rise residensial. Sektor perhotelan dan ritel masing-masing menyumbang 45 persen pendapatan. Sedangkan penjualan properti masih berada sekitar 10 persen.
Menurutnya, perseroan akan tetap mempertahankan fokus pada properti jangka panjang yang memberikan pendapatan berulang, karena pencatatan akuntansi di Indonesia penjualan apartemen baru bisa diakui sebagai pendapatan saat proses serah terima konsumen, bukan saat pembangunan atau penjualan berlangsung.
"Hal ini membuat pengakuan pendapatan dari properti bisa terlihat naik-turun setiap tahunnya," ujar Anthony.
"Harapan kami, dalam 5-10 tahun ke depan, property sales (penjualan properti) bisa berkontribusi 20-30 persen dari total pendapatan, sementara sekitar 70 persen tetap berasal dari recurring income hotel dan ritel," ujarnya.
Anthony menambahkan, setiap kali perseroan membangun apartemen, pihaknya juga akan membangun mal sebagai bagian dari strategi menjaga arus pendapatan berulang.
"Kami selalu mengombinasikan proyek residensial dengan ritel untuk menciptakan ekosistem yang saling menguatkan," katanya.
(Rahmat Fiansyah)