Berkait kenaikan signifikan tersebut market cap BYAN mencapai Rp750 triliun, menduduki peringkat kedua terbesar di bawah bank kakap PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sebesar Rp1.057,08 triliun.
BYAN juga sukses menggeser posisi saham bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang memiliki market cap Rp736,58 triliun, yang kini di peringkat ketiga.
Tetap Moncer Pasca-Stock Split
Melesatnya saham emiten milik taipan tajir Low Tuck Kwong dalam sebulan terakhir seiring dari aksi stock split atau pemecahan nilai dan nominal saham yang dilakukan oleh emiten batu bara ini.
Melansir Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bayan Resources, perseroan melakukan stock split dengan rasio 1:10, yang mana 1 saham dengan nilai nominal Rp100 akan menjadi 10 saham dengan nilai nominal Rp10.
Sebagai informasi, saham BYAN pada saat akhir cum di Pasar Reguler dengan nilai nominal lama Rp100 per saham tanggal 1 Desember 2022, tercatat pada harga Rp94.500 per saham.