"EV yang bisa kurangi bahan bakar signifikan, 40 persen dari biaya produksi karena di tambang," kata dia.
Selain itu, dia menegaskan, semua kebijakan pemerintah maupun perkembangan ekonomi global saat ini memberikan peluang bagi perseroan dalam menjalankan bisnis penyewaan alat-alat berat.
Namun, kata Petrus, pihaknya masih belum bisa mengungkapkan besaran anggaran yang disiapkan untuk pembelian alat-alat berat berbasis listrik di tahun depan. Sebab, Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perseroan masih digodok hingga saat ini.
"Alat-alat berat berbasis listrik ini yang akan jadi peluang besar di 2026. Namun, mengenai angkanya, baik anggaran dan lain-lain masih dimutakhirkan. Tapi itu arah ke depan dan tren industri ini dan peluang bisnis bagi IBP," ujar Petrus.