IDXChannel - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) membukukan laba bersih sebesar USD475 juta atau setara Rp7,6 triliun pada semester I-2024. Capaian tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan periode sama tahun 2023 sebesar USSD119 juta.
Analis Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy mengatakan, laba bersih yang diperoleh perseroan untuk periode ini sejalan dengan kenaikan harga saham AMMN. Sebab, harga saham perseroan telah meningkat signifikan sejak penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
“Ditambah lagi harga emas yang melonjak signifikan, dan sentimen global misalnya Amerika Serikat juga masih mempertahankan suku bunga,” kata Abdul dalam Market Buzz IDX Channel pada Senin (29/7/2024).
Meski demikian, valuasi saham AMMN saat ini disebut sudah tergolong cukup mahal. Abdul mengatakan, harga wajar saham AMMN diperkirakan berada di level Rp8.000 per saham.
Adapun pergerakan harga saham AMMN dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan pola konsolidasi sideways, yakni bergerak di rentang harga Rp10.500 hingga Rp11.700 per saham. Abdul menambahkan, rentang harga Rp10.800 dapat menjadi titik entry point yang menarik bagi investor yang ingin membeli saham AMMN.
"Ini bisa menjadi support yang dapat dicermati investor jika ingin masuk saham AMMN," ujar Abdul.
Perihal kinerja, kenaikan laba bersih perseroan ditopang penjualan yang melesat hingga 167 persen dari USD580 juta menjadi USD1,55 miliar. Penjualan tembaga dan emas masing-masing menyumbang sebesar USD770 juta dan USD779 juta.
Dari sisi produksi, AMMN mencatatkan produksi tembaga naik 76 persen dan produksi emas naik hingga 189 persen. Sedangkan, dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan naik dari USD298 juta menjadi USD697 juta. Sementara beban operasional AMMN tercatat sebesar USD67 juta.
(Dhera Arizona)