Dari segi bisnis dan profitabilitas, Ekonom dan Co-Founder Dewan Pakar Institute of Social Economics and Digital (ISED), Ryan Kiryanto menilai Telkomsel, yang merupakan perusahaan operator seluler, justru perlu masuk ke dalam GoTo sebagai bagian dari adaptasi digitalisasi bisnis.
Sinergi anak usaha Telkom (TLKM) dengan GoTo justru akan mempercepat transformasi bisnis perusahaan itu sendiri, sekaligus memupuk pundi-pundi keuntungan perseroan.
"Perilaku konsumen untuk seluruh operator telepon itu bergeser sejak pandemi, dan ini memaksa para operator telepon seluler harus mengubah bisnis modelnya maupun komoditas yang dijajakan ke konsumen, kalau tidak ya cepat atau lambat dia akan tersingkir," kata Ryan.
Ryan memandang masuknya investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke dalam aplikasi on-demand seperti GoTo juga sejalan dengan tujuan ekonomi Indonesia di masa depan yang menempatkan ekonomi digital sebagai tulang punggung.
"Jadi ini semacam gayung bersambut, cocok kalau menurut saya. Valuasi GoTo itu paling besar, jadi kita bisa membayangkan ke depannya itu seperti apa," tandasnya.
(DES)