Sedangkan TINS, sahamnya juga masih menguat sebesar 0,85 persen di sepanjang tahun 2023. (Lihat grafik di bawah ini.)
Selain mencatatkan kinerja yang apik, emiten nikel juga memiliki prospek menarik kedepannya seiring potensi masuknya Tesla ke Tanah Air.
Menurut analisis JP Morgan bertajuk Asean Metals: Pelimenary Thoughts on Tesla’s Potential Factory in Indonesia yang dirilis pada Kamis (12/), berita masuknya Tesla dalam memproduksi EV beserta komponennya di Indonesia bisa jadi katalis positif bagi kinerja emiten kededpan.
“Kami yakin, emiten yang diuntungkan dari kabar ini secara langsung adalah penambang HPAL (High Pressure Acid Leach) dengan proyeksi konsumsi nikel mencapai 50 ribu ton untuk produksi 1 juta EV,” tulis JP Morgan.
Selain itu, JP Morgan turut menyebutkan, sejumlah emiten pengolah nikel juga turut menambang proyek HPAL, seperti INCO dan MDKA.
Kendati demikian, JP Morgan berpendapat,jadi tidaknya pembangunan tersebut bergantung pada kapasitas terpasang dari seluruh pabrik nikel di Tanah Air.
Adapun, strategi dalam menargetkan kapasitas terpasang dalam 3-5 tahun kedepan dapat menambah lebih dari 40 persen dari kapasitas terpasang tahun ini.
“Dalam pandangan kami, pabrik juga harus memiliki pasar domestik yang cukup besar untuk mempertahankan operasinya,” tulis analisis tersebut.
Sementara, bila mendirikan pabrik di Indonesia, JP Morgan memprediksi, Teslaakan memulai membangun baterai terlebih dahulu baru ke suku cadang hingga produksi mobil bila pasar Indonesia lebih siap.
Di samping itu, Indonesia diproyeksi bakal memiliki pabrik baterai yang besar seiring produksi nikel global yang mencapai lebih dari 40 persen.
JP Morgan juga memproyeksikan, Indonesia akan semakin siap degan proyek HPAL—penghasil nikel sulfat untuk baterai EV—yang akan beroperasi dalam 2-3 tahun mendatang.
Dengan demikian, emiten nikel masih punya prospek yang menarik ke depannya di tengah kesiapan perusahaan untuk menjadi penyedia baterai untuk EV.
Meski begitu, investor juga harus bersiap apabila Tesla gagal membangun pabriknya di Tanah Air, seperti yang terjadi pada tahun 2021 lalu.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.