IDXChannel - Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan setelah rilis data inflasi China, maka pelaku pasar selanjutnya akan tertuju pada rilis data inflasi Amerika Serikat yang rencananya akan dirilis malam nanti.
Sehingga tidak ada lagi agenda ekonomi penting yang akan merubah peta pasar. Kecuali memang ada kejutan baru selama sesi perdagangan.
"Namun pasar saham tetap berpeluang bergerak volatile, dengan risiko dimana pasar saham bisa saja ditutup di zona merah," kata Gunawan, Rabu (12/6/2024).
Data inflasi China yang dirilis pada pagi ini menunjukan bahwa inflasi tahunan (y-o-y) China pada Mei 2024 stabil di angka 0,3 persen.
Laju tekanan inflasi di China yang bergerak stabil, direspon dengan memburuknya kinerja mayoritas bursa di Asia pada perdagangan pagi ini.