IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot di awal perdagangan Senin (15/8/2022), kendati masih berada di level psikologis 7.100. Pekan ini, investor akan banyak menyimak data ekonomi makro penting, termasuk neraca dagang RI.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.38 WIB, IHSG turun 0,15% ke 7.118,50 dengan nilai transaksi Rp2,87 triliun dan volume perdagangan 8,14 miliar saham.
Walaupun turun pagi ini, IHSG masih naik 0,43% dalam sepekan dan menguat 6,84% dalam sebulan terakhir.
Dari dalam negeri, pada Senin ini, akan ada rilis data neraca dagang Juli yang diproyeksikan sebesar USD3,93 miliar. Prakiraan ekonom tersebut lebih rendah dari posisi periode Juni yang sebesar USD5,09 miliar.
Pada Rabu (17/8), bursa saham tutup untuk memperingati hari kemerdekaan RI.
Lalu, pada Jumat (19/8), investor akan menunggu data neraca pembayaran triwulan II 2022.
Eksternal
Sementara, dari luar negeri, Amerika Serikat (AS) akan merilis angka penjualan ritel Juli pada Rabu. Data ini menjadi amatan investor untuk menakar kekuatan belanja konsumen setelah perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.
Selain itu, pelaku pasar juga akan kembali menyimak rilis data inflasi tahunan per Juli, seperti di Kanada (diproyeksikan akan turun), Britania Raya (diprakirakan akan naik lagi, ke 9,8% dari 9,4%), dan Jepang (diproyeksikan turun).
Lebih lanjut, akan ada sejumlah data soal angka pengangguran, yakni di Britania Raya (Selasa besok) dan Australia (Kamis).
Yang juga tidak kalah pentingnya, bank sentral AS (The Fed) akan mempublikasikan risalah pertemuan (FOMC) Juli pada Rabu.
Investor akan menggali informasi lebih lanjut dari Jerome Powell cs lewat risalah tersebut, dengan harapan bank sentral bisa, seperti dikutip dari Investing.com, melakukan softlanding.
Artinya, melakukan pendaratan yang relatif mulus di tengah inflasi yang meninggi dan risiko resesi yang muncul akibat upaya penanggulangan inflasi tersebut. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.