Sementara, sisanya sekitar Rp30,35 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung, serta untuk membiayai kegiatan operasional perseroan.
“Penggunaan dana untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung, serta untuk membiayai kegiatan operasional perseroan dimaksud merupakan beban operasional atau operational expenditure (OPEX),” demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Senin (19/12/2022).
Sunindo Pratama dijadwalkan melantai di bursa pada 9 Januari 2023 dengan kode SUNI. Sementara itu, perseroan memulai periode penawaran awalnya pada 19 Desember hingga 23 Desember 2022.
Tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 29 Desember 2022. Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 2 Januari hingga 5 Januari 2023. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 5 dan 6 Januari 2023. (RRD)