Sebagai informasi, sepanjang tahun 2022 perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp1,72 triliun. Capaian itu naik 1% dari target yang ditetapkan perseroan sebesar Rp1,7 triliun.
Tahun lalu, marketing sales dari Cikarang mencapai Rp844,2 miliar dari lahan seluas 14,4 hektare. Ini termasuk penjualan tanah matang seluas 10,6 hektare senilai Rp377,6 miliar.
Dari segmen penjualan tanah dan bangunan pabrik mencapai Rp558,1 miliar, di mana lebih dari 90% berasal dari investor domestik, sedangkan sisanya dari berasal dari sejumlah investor asing, terutama Korea Selatan yang membeli tanah dan/atau bangunan pabrik standar di Kota Jababeka.
Lalu, Kendal menyumbang marketing sales sebesar Rp737,2 miliar dengan total lahan seluas 54,1 hektare, naik 74% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp423,9 miliar.
Penjualan dari industri domestik juga mendominasi di Kendal dengan kontribusi sebesar 79% pada tahun lalu. Sedangkan, penjualan dari investor asing yang berasal dari Cina, Jerman, dan Korea Selatan memberikan kontribusi sebesar 21%.
Di Kendal, penjualan tunggal terbesar berasal dari perusahaan peralatan rumah tangga dari Indonesia, yang membeli lahan seluas 13,5 hektare senilai Rp194,5 miliar. Terakhir, Tanjung Lesung dan produk lainnya membukukan marketing sales sebesar Rp135,5 miliar pada tahun lalu.
(DES)