Kemudian, segmen infrastruktur mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,03 triliun, naik 14% dari sebelumnya sebesar Rp909,4 miliar.
Peningkatan ini turut dikontribusi oleh pendapatan dari pembangkit listrik yang sebesar Rp607 miliar, terutama karena adanya peningkatan pembelian listrik dari PLN dan tenant industri.
“Selain itu, kenaikan tarif jasa dan pemeliharaan sejak awal tahun 2023 juga berkontribusi terhadap pertumbuhan, karena pendapatan meningkat 12% menjadi Rp285,2 miliar,” kata Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda dalam keterangan resminya, dikutip Senin (6/11/2023).
Di sisi lain, dry port (CDP) mengalami penurunan pendapatan karena berkurangnya jumlah peti kemas yang ditangani, dari sebelumnya sebesar Rp155,6 miliar menjadi Rp143,1 miliar.
Selanjutnya, segmen leisure & hospitality KIJA mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi Rp95,2 miliar dari sebelumnya sebesar Rp83,2 miliar.