IDXChannel - Pergerakan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang konsisten di zona hijau diyakini menjadi faktor penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Founder & CEO Emtrade, Ellen May, tren pergerakan saham GOTO secara teknikal telah membentuk doji, dengan volatilitas yang cukup tinggi. Pola pergerakan tersebut disebut Ellen relatif mirip dengan pola gerak IHSG.
Pada perdagangan Kamis (2/6/2022) lalu, menurut Ellen, saham GOTO sempat break out sampai level tertingginya di angka Rp346 per saham. Kenaikan saham teknologi ini seiringan dengan tingginya volume transaksi saham GOTO.
"Jadi di sini wait and see saja. Jangan buru-buru masuk, karena kalau diperhatikan investor besar tidak akan beli di harga ketinggian," kata Ellen.
Analisis ini didasarkan Ellen pada masuknya GOTO dalam indeks LQ45, IDX30, dan IDX80, yang notabene termasuk dalam golongan indeks utama BEI. Ellen menyebut setidaknya manajer investasi (MI) harus punya saham-saham dari LQ45 minimal 80 persen dari keseluruhan portofolio yang tengah dikelolanya.
Berdasarkan hitungannya, Ellen mengklaim bobot GOTO di LQ45 sekitar 10 persen. Sementara di IDX30, bobot GOTO berada di sekitar 12 persen.
Dengan begitu, Ellen menilai ada kemungkinan bahwa investor besar termasuk MI akan mulai mengoleksi saham GOTO ini untuk masuk dalam portofolionya. Namun menurutnya, investor besar tidak akan entry ketika harga tinggi.
"Jadi lagi pula manajer investasi atau investor besar gak akan beli di posisi tinggi, tapi yang mereka lakukan beli ketika ada diskon atau ketika dia turun," imbuhnya.
Meski pun GOTO masuk indeks LQ45, IDX30 dan IDX80, Ellen kembali mengingatkan untuk tidak terburu-buru. Walaupun LQ45 atau IDX30 berisikan saham yang punya likuiditas dan market cap tinggi, dia menekan untuk kembali pada fundamental.
BEI mengungkap bahwa saham GOTO menjadi penggerak utama (top movement) indeks dengan kontribusi sebanyak 76,7 poin (13,2 persen) terhadap IHSG sepanjang Kamis dan disusul PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan sumbangan 2,2 poin (1,8 persen).
Menariknya, saham GOTO dan ADRO terafiliasi dengan konglomerat Boy Thohir. Kakak Menteri BUMN Erick Thohir tersebut menjadi Komisaris Utama GOTO, dan memiliki 1,05 miliar (0,09) persen saham GOTO. Boy Thohir juga menjadi Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia, dan memegang 1,97 miliar (6,18 persen) saham ADRO.
Penguatan gemilang saham GOTO hingga melewati harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham Rp338 juga menjadi penahan penurunan dalam indeks LQ45. Lonjakan harga saham GOTO yang disertai dengan top volume hingga value menjadikan penurunan indeks LQ45 hanya 16,88 poin atau minus 1,6 persen di sepanjang hari. (TSA)