Berdasarkan hitungannya, Ellen mengklaim bobot GOTO di LQ45 sekitar 10 persen. Sementara di IDX30, bobot GOTO berada di sekitar 12 persen.
Dengan begitu, Ellen menilai ada kemungkinan bahwa investor besar termasuk MI akan mulai mengoleksi saham GOTO ini untuk masuk dalam portofolionya. Namun menurutnya, investor besar tidak akan entry ketika harga tinggi.
"Jadi lagi pula manajer investasi atau investor besar gak akan beli di posisi tinggi, tapi yang mereka lakukan beli ketika ada diskon atau ketika dia turun," imbuhnya.
Meski pun GOTO masuk indeks LQ45, IDX30 dan IDX80, Ellen kembali mengingatkan untuk tidak terburu-buru. Walaupun LQ45 atau IDX30 berisikan saham yang punya likuiditas dan market cap tinggi, dia menekan untuk kembali pada fundamental.
BEI mengungkap bahwa saham GOTO menjadi penggerak utama (top movement) indeks dengan kontribusi sebanyak 76,7 poin (13,2 persen) terhadap IHSG sepanjang Kamis dan disusul PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan sumbangan 2,2 poin (1,8 persen).