Perseroan memiliki 38.135 menara per akhir Maret 2024, bertambah 0,3 persen dari posisi akhir Desember 2023. Sebanyak 41,5 persen menara berada di Jawa, sedangkan 58,5 persen sisanya tersebar di Sumatera, Bali & Nusra, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
"Lokasi aset yang banyak tersebar di luar Jawa memberikan keuntungan strategis bagi Mitratel. Kami melihat ekspansi operator Telko ke luar Jawa dan rural area bakal terus berlanjut, sejalan dengan agenda pemerintah dalam pemerataan infrastruktur dan peningkatan kualitas jaringan internet di tanah air," ungkap Teddy.
Bagi MTEL, dikatakan Teddy, hal ini merupakan peluang sekaligus panggilan untuk ikut berperan lebih besar dalam memajukan industri dan membantu masyarakat mendapatkan akses internet berkualitas tinggi.
Seiring pertumbuhan aset menara dan fiber optik, Mitratel mencatatkan kenaikan jumlah penyewa (tenant) dari 57.409 pada akhir Desember 2023 menjadi 57.808 pada akhir Maret 2024, atau bertambah 399 tenant dalam satu kuartal.
Sedangkan kolokasi meningkat 1,4 persen dari 19.395 menjadi 19.673 pada kurun waktu yang sama. Hal ini membuat tenancy ratio naik menjadi 1,52x.