Sebagai orang tua, misalnya, Anda ingin menghimpun dana pendidikan untuk anak Anda di tahun-tahun mendatang. Anda bisa memilih saham yang cenderung aman dan memiliki pergerakan stabil jangka panjang. Setelah mengetahui tujuan investasi, Anda dapat menetapkan target dengan peluang return yang diinginkan.
2. Pertimbangkan Kesanggupan Modal
Sebelum berinvestasi, Anda juga harus mempertimbangkan keterampilan yang Anda miliki. Jika Anda seorang pemula dalam dunia investasi, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk meminjam uang untuk berinvestasi saham. Mulailah dengan apa yang Anda miliki, sekecil apa pun. Jika Anda masih mahasiswa, Anda bisa mulai menabung untuk berinvestasi saham. Jika Anda lulusan baru yang baru memasuki dunia kerja, biasakan membuat penempatan untuk diposting di agenda bulanan Anda.
3. Kenali Keuntungan yang Akan Didapat dari Berinvestasi Saham
Dua jenis keuntungan yang bisa diperoleh dengan berinvestasi saham, yaitu capital gain dan pembagian dividen. Capital gain adalah keuntungan yang timbul dari selisih antara harga beli dan harga jual saham. Meskipun pembagian dividen didapatkan dengan pembagian keuntungan perusahaan kepada investor ekuitasnya, setiap perusahaan memiliki kebijakannya sendiri dalam hal pembagian dividen. Jadi Anda harus memahami ini sebelum memilih perusahaan mana yang akan berinvestasi atau membeli saham di perusahaan tersebut.
Mengutip laman Sikapi Uangmu OJK, terdapat hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum membeli saham antara lain adalah profil dan tingkat likuiditas perusahaan, fluktuasi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tren market, Return of Equity (ROE) atau laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut, sales atau penjualan, dan Earning per Share (EPS) Growth. (SNP)