Kontributor pendapatan lainnya adalah jasa Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp230,7 miliar yang memberikan kontribusi 17,1 persen dan Terminal Khusus (Tersus) sebesar Rp481,4 miliar yang memberikan kontribusi 35,8 persen, diikuti jasa pengangkutan dan lainnya yang berkontribusi senilai Rp98,4 miliar.
Dari segi laba usaha IPCM meningkat 12,9 persen dari Rp183,8 miliar menjadi Rp207,4 miliar. IPCM juga mencatatkan kenaikan total aset sebesar 8,4 persen dari Rp1,5 triliun pada 2023 menjadi Rp1,6 triliun pada akhir 2024.
"Kami bersyukur dapat terus mempertahankan kinerja positif kami dengan adanya kenaikan pendapatan IPCM tahun 2024 kemarin yang berhasil menembus Rp1,3 triliun, kinerja baik ini tentunya turut didukung oleh pangsa pasar yang terus meluas serta dukungan kepercayaan pelanggan dan mitra kerja JAI yang berkontribusi positif pada eksekusi strategi komersial perusahaan di tahun 2024," kata Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita di keterbukaan informasi BEI, Rabu (26/3/2025).
IPCM juga melakukan ekspansi melalui Penyediaan Sarana Bantu Pemanduan Berupa Kapal Tunda untuk Pelayanan Jasa Penundaan Kapal di Pelabuhan Tarakan, Kalimantan Utara.
Selain itu, IPCM saat ini sedang melakukan proses investasi strategis dengan pembangunan dua unit kapal tunda baru, guna memperkuat armada operasional dan meningkatkan kapasitas layanan perusahaan.
(DESI ANGRIANI)