Pertumbuhan laba pada periode ini ditopang oleh penurunan harga bahan baku utama, chip, dan langkah efisiensi yang diterapkan secara konsisten di seluruh lini bisnis, termasuk optimalisasi dana kas, pengelolaan modal kerja dan lindung nilai valuta asing.
Di sisi lain, penjualan perseroan turun 5,86 persen menjadi Rp348,32 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp370,02 miliar. Penurunan bukan disebabkan oleh volume penjualan yang menurun, melainkan karena adanya pergeseran pengakuan penjualan.
Segmen non-security JTPE justru menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan perolehan penjualan sebesar Rp51,76 miliar, naik 19 persen.
Sementara itu, segmen security yang menjadi kontributor terbesar penjualan JTPE mengalami penurunan tipis sebesar 9 persen menjadi Rp296,55 miliar.
Kemudian, penjualan lokal JTPE juga mengalami kenaikan sebesar 3 persen, mencapai Rp286,45 miliar. Produk kartu pembayaran (payment) mendominasi penjualan perseroan karena kebutuhan dari sektor perbankan yang terus ada dan berkembang.
(Dhera Arizona)