sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang Berlaku Larangan Ekspor, Saham Bauksit Kompak Melorot

Market news editor Anggie Ariesta
08/06/2023 19:36 WIB
Jelang efektif larangan ekspor bijih bauksit pada 11 Juni ini, mayoritas saham bauksit melemah dalam beberapa bulan terakhir.
Jelang Berlaku Larangan Ekspor, Saham Bauksit Kompak Melorot (Foto MNC Media)
Jelang Berlaku Larangan Ekspor, Saham Bauksit Kompak Melorot (Foto MNC Media)

Tak hanya CITA, beberapa saham tambang bauksit juga kompak mengalami koreksi dalam tiga bulan terakhir. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ditutup melemah 0,96% di level 3.110 dan turun 35% dalam tiga bulan terakhir.

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga ditutup tertekan 1,73% di posisi 1.985 dan dalam tiga bulan terakhir 4,33%. Untuk saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) ditutup stagnan pada posisi 87 dan dalam tiga bulan terakhir turun 19%.

Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) agak berbeda, ditutup menguat 1,10% di level 915, namun dalam tiga bulan terakhir juga melemah 14%.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi juga menyebutkan ekspor bauksit yang diproduksi Indonesia 90%-nya dinikmati oleh China. Pemerintah mencatat selama 2022, jumlah ekspor bauksit mencapai 20 juta ton dari total produksi biji bauksit di Indonesia yang mencapai 27,7 juta ton.

Hal ini berarti serapan bauksit yang ada di dalam negeri sebesar 7,8 juta ton. Dilematis karena pemerintah harus memutar otak agar bauksit yang tadinya diekspor bisa terserap seluruhnya di dalam negeri.

Untuk itu, dalam pelarangan ekspor mineral mentah, pemerintah mewajibkan perusahaan pertambangan untuk mengembangkan pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan atau smelter sebagai syarat hilirisasi di dalam negeri.

Namun sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) menyatakan, ketersediaan smelter atau fasilitas pengolahan bauksit di Indonesia belum memadai saat kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah termasuk bauksit berlaku mulai Juni ini.

Plh Ketua Umum APB3I, Ronald Sulistyanto mengatakan, smelter bauksit baru diperkirakan akan bisa rampung dalam jangka waktu 4 tahun kedepan. Namun begitu dia menekankan dalam jangka waktu tersebut bisa selesai apabila pemerintah turut membantu dalam mencari investor yang siap untuk membangun smelter.

Jika tidak, produksi bauksit biasanya bisa mencapai 30 juta ton per tahun. Namun karena ekspor disetop dan hanya bisa menjual ke pabrik pengolahan di dalam negeri, maka produksi bauksit bisa terpangkas menjadi sekitar 12-14 juta ton.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement