IDXChannel - Bursa saham Asia masih terus melanjutkan performa negatifnya, seiring penguatan yang terjadi pada dolar AS dan ketidakstabilan di pasar obligasi Inggris.
Tak hanya itu, data inflasi AS yang bakal segera dirilis diyakini semakin membuat pelaku pasar harap-harap cemas terhadap masa depan perekonomian global. Volatilitas pasar pun tak terelakkan lagi.
Sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (12/10/2022), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang anjlok 0,87 persen, sedangkan indeks KOSPI Seoul turun 0,81 persen, dan indeks sumber daya Australia berhasil naik tipis sebesar 0,05 persen.
Sementara indeks Hang Seng milik Hong Kong turun 1,94 persen dan indeks CSI 300 China turun sebesar 0,96 persen. Sedangkan bursa saham Nikkei Jepang turun 0,18 persen.
Mata uang Yen Jepang tergerus oleh dolar yang menguat hingga menembus 146 yen, untuk pertama kalinya sejak tahun 1998. Hal ini memaksa Tokyo mengambil langkah lebih bagi valuta asing.