Nilai buku pinjaman konsumen GOTO per Juni 2025 mencapai Rp6,6 triliun atau tumbuh 90 persen year-on-year (yoy) sementara pendapatan dari pinjaman mencapai Rp879 miliar atau tumbuh 130 persen yoy. Total pendapatan bersih Fintech mencapai Rp1,4 triliun atau tumbuh 76 persen yoy.
Sementara itu untuk segmen ODS, EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp328 miliar atau naik 264 persen yoy pada periode yang sama. Perbaikan ini disebabkan karena peningkatan EBITDA yang disesuaikan dari segmen mobility maupun delivery.
“Jika tren kinerja yang solid dipertahankan, bukan tidak mungkin bisa lampaui ekspektasi pasar,” imbuh Gani.
Mengacu data Bloomberg, sejumlah investor asing terkemuka tercatat meningkatkan kepemilikan di saham GOTO. Di antaranya adalah BlackRock Inc dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, dua institusi global dengan reputasi besar dan dana kelolaan yang sangat besar. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.