sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang Rilis Laporan Keuangan, Saham GOTO Diborong Asing

Market news editor Aldo Fernando
27/10/2025 17:54 WIB
Saham raksasa teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) belakangan ramai diburu investor asing.
Jelang Rilis Laporan Keuangan, Saham GOTO Diborong Asing. (Foto: GoTo)
Jelang Rilis Laporan Keuangan, Saham GOTO Diborong Asing. (Foto: GoTo)

IDXChannel – Saham raksasa teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) belakangan ramai diburu investor asing. Aktivitas ini dipicu oleh antisipasi pasar terhadap rilis laporan keuangan kuartal III-2025 yang dinilai menjadi katalis utama pergerakan saham.

Data broker summary mencatat, investor asing membukukan beli bersih saham GOTO senilai Rp31,8 miliar sepanjang periode 20-24 Oktober 2025. Tren akumulasi ini telah berlangsung selama dua pekan berturut-turut.

Pada pekan sebelumnya, investor asing juga tercatat melakukan beli bersih senilai Rp73,7 miliar. Secara kumulatif, aliran dana asing ke saham GOTO dalam dua pekan terakhir mencapai Rp105,5 miliar.

Manuver asing tersebut bertepatan dengan menjelang rilis laporan keuangan kuartal III-2025 yang dijadwalkan pada Rabu (29/10/2025) lusa. Analis menilai aksi beli investor asing itu mencerminkan optimisme terhadap prospek fundamental GOTO.

“Ada ekspektasi kinerja kuartal III-2025 akan kembali bagus. Dalam beberapa kuartal terakhir GOTO selalu cetak rekor. Ini yang mungkin diantisipasi asing sehingga tidak mau kehilangan momentum,” kata analis OCBC Sekuritas Gani.

Sebagai informasi, pada kuartal II-2025 GOTO membukukan EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp427 miliar. Sepanjang semester I-2025, indikator ini mencapai Rp820 miliar atau sekitar 50 persen dari panduan kinerja perusahaan di kisaran Rp1,4–Rp1,6 triliun.

Perhitungan EBITDA Grup yang disesuaikan tersebut menggunakan proforma yang mengasumsikan Tokopedia telah didekonsolidasi sejak 1 Januari 2024.

“Dengan kinerja di semester I-2025, ada keyakinan kuat GOTO bisa capai target bisnis atau bahkan melampauinya. Indikator lain seperti EBITDA sebagai metrik laba operasional juga sudah positif ditambah arus kas dari aktivitas operasi yang disesuaikan juga positif. Artinya, GOTO sudah mampu generate cash flow dan bisa sustain operasionalnya,” tutur Gani.

Kinerja solid GOTO pada kuartal II dan paruh pertama 2025 turut ditopang oleh perbaikan profitabilitas di seluruh lini bisnis, terutama pada segmen Financial Technology (Fintech) yang membawahi Gopay serta On-Demand Services (ODS) yang menaungi Gojek.

EBITDA yang disesuaikan dari segmen fintech pada kuartal II-2025 tercatat sebesar Rp88 miliar, berbalik positif dari rugi Rp168 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini terutama ditopang oleh pertumbuhan bisnis pembayaran konsumen dan layanan pinjaman.

Nilai buku pinjaman konsumen GOTO per Juni 2025 mencapai Rp6,6 triliun atau tumbuh 90 persen year-on-year (yoy) sementara pendapatan dari pinjaman mencapai Rp879 miliar atau tumbuh 130 persen yoy. Total pendapatan bersih Fintech mencapai Rp1,4 triliun atau tumbuh 76 persen yoy.

Sementara itu untuk segmen ODS, EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp328 miliar atau naik 264 persen yoy pada periode yang sama. Perbaikan ini disebabkan karena peningkatan EBITDA yang disesuaikan dari segmen mobility maupun delivery.

“Jika tren kinerja yang solid dipertahankan, bukan tidak mungkin bisa lampaui ekspektasi pasar,” imbuh Gani.

Mengacu data Bloomberg, sejumlah investor asing terkemuka tercatat meningkatkan kepemilikan di saham GOTO. Di antaranya adalah BlackRock Inc dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, dua institusi global dengan reputasi besar dan dana kelolaan yang sangat besar. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement