Kemudian di 2022, rasio payout pembagian dividen BBNI meningkat menjadi 40 persen dari laba bersih, atau setara dengan Rp196,4 per saham, di mana pada tahun tersebut BBNI belum melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Adapun yield yang dihasilkan mencapai hampir tiga persen.
Sedangkan pada 2023, BBNI berhasil menorehkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp20,9 triliun, atau setara dengan laba per saham Rp561, meningkat 14,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan capaian impresif dari laba bersihnya tersebut BBNI diperkirakan berpotensi membagikan dividen dengan nilai yang lebih besar.
Riset Mirae Asset Sekuritas memproyeksi BBNI berpotensi membagikan dividen per saham sebesar Rp284. Nilai tersebut setara dengan 50,6 persen dari laba bersihnya.
Bila menggunakan harga penutupan 27 Februari 2024 lalu di Rp6.000, maka imbal hasil yang ditawarkan mencapai 4,73 persen.