Di samping itu rasio kecukupan modal / CAR perseroan sangat mencukupi yakni sebesar 22 persen dan berada di atas batas minimum OJK, serta dalam jangka panjang BBNI juga menargetkan ROAE bisa sampai 20 persen di 2028.
“Artinya mendorong pertumbuhan laba dan meningkatkan payout bisa menjadi strategi yang efektif untuk mencapai target tersebut” kata Sarkia analis Panin Sekuritas.
Untuk diketahui, salah satu penyebab pertumbuhan laba bersih BBNI hingga digit ganda di tahun 2023 adalah kemampuan bank dalam mengelola kualitas asetnya. Rasio kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) BBNI turun 70 basis poin (bps) menjadi 2,1% dari 2,8% di 2022.
Akibat dari perbaikan kualitas aset tersebut, beban provisi atau pencadangan kerugian penurunan nilainya (cost of credit) dapat turun 20,1 persen secara tahunan sehingga mendongkrak bottom-line dari perseroan.
Capaian kesuksesan lain yang ditorehkan oleh BBNI di 2023 adalah dari rasio rentabilitasnya dengan Return on Average Equity (ROAE) mencapai 15,2 persen jauh lebih tinggi sebelum pandemic Covid-19 di 2019 di 14 persen. Dalam lima tahun ke depan, tepatnya pada 2028, BBNI menargetkan dapat mencapai ROAE 20 persen. (TSA)