Lambatnya pelaporan oleh Takeda disebabkan perusahaan itu membutuhkan waktu untuk mengumpulkan informasi tentang botol mana saja yang terpengaruh oleh kontaminan. Selain itu, Takeda juga harus memetakan di mana saja botol-botol itu terdapat di Jepang.
Saham Rovi Anjlok
Pihak Moderna menyatakan, kontaminasi terhadap vaksin corona itu bisa jadi disebabkan oleh masalah manufaktur di salah satu jalur produksi di lokasi pabrik yang mereka kontrak di Spanyol. Perusahaan farmasi Spanyol, Rovi, memang bertugas membotolkan atau “mengisi dan menyelesaikan” vaksin Moderna untuk pasar di luar Amerika Serikat.
Dalam pernyataannya, Rovi mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan kontaminasi dosis Moderna dan masalah tersebut tampaknya terbatas hanya pada beberapa batch vaksin yang dikirim ke Jepang. Akibat kejadian tersebut, saham Rovi pun anjlok 4,6 persen hari ini.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, pada hari ini mengatakan, rencana vaksinasi di negaranya akan sedikit terpengaruh oleh masalah ini. Sehari sebelumnya, dia mengatakan sekitar 60 persen masyarakat Jepang akan divaksinasi penuh pada akhir September.
Dia pun menyebut Jepang memiliki cukup stok vaksin untuk memberikan dosis booster jika nanti diperlukan. Menteri Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato mengatakan, sampai sejauh ini belum ada kasus atau masalah kesehatan yang dilaporkan terkait dengan vaksin yang terkontaminasi itu. (TIA)