Pada Senin (22/1), saham ASII merosot 2,34 persen di tengah adanya transaksi jumbo atas saham tersebut di pasar negosiasi pada penutupan perdagangan sesi pertama hari tersebut dengan nilai Rp1,56 triliun.
Data perdagangan menunjukkan jumlah volume yang diperdagangkan di pasar negosiasi mencapai 3,07 juta lot atau 307,43 juta lembar saham. Harga rata-rata transaksi mencapai Rp5.097 per saham.
Seiring ada aksi nego jumbo tersebut, JP Morgan menurunkan peringkat saham ASII dari neutral menjadi underweight pada riset yang dirilis Senin (22/1). JP Morgan juga memangkas target harga dari Rp5.500 per saham menjadi Rp4.650 per saham.
Analis JP Morgan menggarisbawahi risiko masuknya produsen mobil listrik (EV) China BYD ke Indonesia yang berpotensi menggerus pangsa pasar ASII, yang selama ini menjadi penguasa otomotif di Tanah Air, hingga 6 persen mulai 2025.
JP Morgan memperkirakan pangsa pasar mobil yang didistribusikan Astra di Indonesia mencapai 55 persen di 2023. Angka itu berpotensi menyusut menjadi 49 persen pada 2025.