sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jual Saham Bagusnya Ketika Untung Berapa Persen? Begini Aturan Mainnya

Market news editor Kurnia Nadya
26/05/2025 19:07 WIB
Keputusan untuk menjual saham, kapan dan berapa banyak, sepenuhnya berada di tangan investor.
Jual Saham Bagusnya Ketika Untung Berapa Persen? Begini Aturan Mainnya. (Foto: Freepik)
Jual Saham Bagusnya Ketika Untung Berapa Persen? Begini Aturan Mainnya. (Foto: Freepik)

Investor jangka panjang umumnya mengincari capital gain dan dividen dalam jangka panjang. Jika harga saham sudah naik hingga 100 persen lebih, sebenarnya investor sudah mendapatkan keuntungan 100 persen. 

Namun investor memang sengaja menyimpan sahamnya dalam jangka panjang agar keuntungan capital gain tersebut lebih maksimal, mencapai 1.000 persen atau lebih, ditambah keuntungan dividen tiap tahun. 

Jadi, jika Anda berinvestasi, Anda bebas menentukan kapan hendak menjual saham Anda. Tidak ada batasan persentase keuntungan yang menjadi pakem tertentu dalam investasi jangka panjang

Trading 

Keuntungan capital gain 100 persen tidak hanya dapat diperoleh dengan investasi jangka panjang. Trading juga dapat memberikan keuntungan 100 persen, bahkan lebih, jika pasar saham tengah  berada dalam kondisi bullish. 

Umumnya, scalper atau trader yang membeli dan menjual saham dalam hitungan menit, mengejar keuntungan yang realistis, yakni 1-5 persen. Sementara swing trader bisa menargetkan keuntungan hingga 5-10 persen lebih. 

Namun, lagi-lagi tidak ada batasan persentase yang menjadi pakem, sebab dalam swing trading pun seorang trader bisa memperoleh keuntungan hingga puluhan bahkan ratusan persen jika kondisi pasar mendukung. 

Trader juga dapat menentukan target keuntungannya masing-masing, tetapi keputusan jual juga dipengaruhi oleh kondisi pasar. Bisa saja trader menargetkan keuntungan 10 persen, tetapi kondisi pasar terkini memungkinkan harga untuk bergerak lebih agresif. 

Dalam trading, kenaikan harga sebesar 5-10 persen hingga 20-25 persen lebih sudah dianggap sebagai keuntungan yang positif. Meskipun dalam kasus-kasus tertentu, harga saham yang dibeli dapat naik hingga puluhan atau ratusan persen. 

Sehingga, pada dasarnya tidak ada pakem tunggal tertentu terkait persentase keuntungan yang harus diikuti trader. Sebab trader mengikuti pergerakan harga dan volume perdagangan untuk mengelola risiko. 

Misalnya, ketika harga sudah menunjukkan rally dalam satu minggu, umumnya trader akan mengambil ancang-ancang untuk mulai melepas kepemilikannya, karena harga saham bisa saja berbalik arah menjadi turun karena banyak trader besar mulai menjual sahamnya. 

Ketika harga sudah mencapai pucuk, biasanya trader mulai menjual saham untuk mengambil keuntungannya. Pada masa-masa inilah trader mulai mewaspadai penurunan harga, karena dapat memengaruhi return yang diperolehnya. 

Itulah penjelasan singkat tentang jual saham ketika untung berapa persen


(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement