Di sisi lain, rekomendasi untuk saham MSCI China diturunkan menjadi "netral" dari "overweight."
Rekomendasi ini muncul di tengah meningkatnya minat investor asing terhadap saham Indonesia dan Malaysia. Kedua pasar tersebut diperkirakan akan mencatatkan arus masuk modal untuk bulan kedua berturut-turut.
Sementara, pasar saham China telah melemah dalam beberapa bulan terakhir, menyebabkan indeks MSCI turun sekitar 3,6 persen sejak akhir Mei.
Hal tersebut terjadi karena investor khawatir tentang kondisi ekonomi China yang goyah dan dampak berkepanjangan dari penurunan sektor properti.
"Saatnya telah tiba untuk menambah secara signifikan investasi di pasar ASEAN," tulis Seth dan timnya dalam riset yang dirilis Senin, merujuk pada kawasan Asia Tenggara.