Kesenjangan ini telah menciptakan peluang perdagangan yang sangat menguntungkan, di mana para trader yang meminjam yen dengan suku bunga rendah dapat berinvestasi dalam aset-aset bernilai dolar untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi, yang dikenal sebagai carry trade.
"Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang bergejolak karena pasar gelisah mengenai intervensi namun carry trade masih sangat menarik untuk menjual yen dan pergeseran fundamentalnya hanya kecil setelah inflasi AS yang lebih dingin tadi malam," ujar Chanana.
Tom Hopkins, manajer portofolio senior di BRI Wealth Management menambahkan, laporan inflasi AS akan menambah kepercayaan pasar.
“Meski belum mencapai titik tersebut, jalan terbuka untuk penurunan suku bunga dalam waktu dekat dan kami masih memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga kebijakan dana federal yang restriktif sebesar 25 basis poin pada September,” kata Hopkins.
Kini, dolar AS berada dalam posisi defensif, dengan indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, berada di 104,38, tidak jauh dari level terendah satu bulan di 104,07 yang dicapai pada hari Kamis. (ADF)