“Dengan adanya kenaikan kasus Covid-19 memberikan sentimen positif untuk saham-saham farmasi, maka penurunan harga sahamnya akan bersifat sementara dan melanjutkan penguatannya kembali,” ujar Ike.
Sebagaimana diketahui, KLBF membagikan dividen setara 52% dari total keuntungan perseroan tahun 2023 lalu. Di mana, pada tahun lalu perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp2,76 triliun sepanjang tahun 2023 lalu. Angka itu turun 18% dibandingkan tahun 2022 lalu yang sebesar Rp3,38 triliun.
Dari sisi penjualan, KLBF mengantongi sebesar Rp30,44 triliun atau naik 5,21% dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp28,93 triliun. Sementara itu, beban pokok penjualan tercatat sebesar yang Rp18,62 triliun, naik dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp17,23 triliun.
(FRI)