"Walaupun menghadapi ketidakpastian dari kondisi finansial dan geopolitik global, kami percaya bahwa perseroan mampu terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia untuk memperkuat kemandirian kesehatan Indonesia,” ujarnya.
Untuk Divisi Obat Resep, Kalbe Farma mencatat penjualan bersih meningkat sebesar 11 persen, terutama didukung pertumbuhan pada kategori obat-obatan specialty serta segmen obat generik terutama untuk Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Kalbe akan terus memperkuat posisi di pasar farmasi dengan melanjutkan inovasi obat-obatan biologis, ekosistem onkologi, terapi sel, dan vaksin serta terus mendukung program JKN. Ke depan, Kalbe juga mengambil langkah mengembangkan penetrasi obat-obatan specialty di Kawasan Asia Tenggara," kata Irawati.
Untuk Divisi Produk Kesehatan, penjualan bersih meningkat 9,4 persen didorong pertumbuhan yang cukup merata. Perseroan akan melanjutkan inisiatif rejuvenasi brand dan pengembangan produk pada kategori preventif dalam jangka panjang.
Sementara untuk Divisi Nutrisi, penjualan bersih masih terkontraksi 2,1 persen terutama karena berlanjutnya dampak pelemahan daya beli terhadap kategori susu bubuk. Ke depan, Kalbe akan terus fokus pada pengembangan produk kategori lifestyle dan produk dengan harga lebih terjangkau.
"Sementara inisiatif branding akan terus dijalankan untuk memperkuat persepsi pasar. Portofolio produk yang ekstensif mencakup seluruh usia dapat menjadi sumber pertumbuhan dalam jangka panjang seiring dengan meningkatnya kesadaran gaya hidup sehat," ujarnya.