IDXChannel - Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, mengapresiasi hasil kinerja impresif PT Pertamina (Persero) di sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang beredar, BUMN tersebut antara lain meraup laba bersih USD3,8 miliar atau setara dengan Rp56,6 Triliun.
Raihan tersebut terhitung tumbuh sekitar 86 persen dibandingkan realisasi laba tahun sebelumnya.
"Capaian itu membuktikan, bahwa secara bisnis atau laporan keuangan, kemampuan Pertamina tak perlu diragukan lagi. Hasil kinerja Pertamina memang sangat baik dan sangat layak untuk diapresiasi," ujar Piter, kepada media, Rabu (19/4/2023).
Menurut Piter, capaian positif kali ini bahkan telah melebihi catatan kinerja Pertamina pada masa sebelum terjadinya pandemi COVID-19 pada 2019 lalu.
Prestasi tersebut, menurut Piter, tidak lepas dari kemampuan manajemen Pertamina dalam memanfaatkan momentum kenaikan harga minyak mentah dunia dengan baik, sehingga secara maksimal berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.
Hal ini yang kemudian menjadi penopang solidnya kinerja keuangan perusahaan. Baik total revenue maupun net income. Termasuk juga penerimaan negara, baik dari segi setoran pajak maupun pembagian dividen.
"Kinerjanya solid. Secara top line, bottom line, juga bagus," tutur Piter.
Karenanya, lanjut Piter, meski terdapat beberapa evaluasi untuk perbaikan ke depan, termasuk dari segi pengawasan keamanan dan penerapan standard operating procedure (SOP) di lapangan, namun semua pihak memang tidak bisa menutup mata atas prestasi Pertamina.
"Jadi, kalaupun ada evaluasi yang harus dilakukan, bukan jadi alasan untuk menafikan berbagai prestasi yang dilakukan Pertamina selama ini. Bukan demikian. Tentu hasil kinerja hari ini tetap sangat layak untuk diapresiasi. Tinggal kemudian, bagaimana ke depan kita bersama-sama berbenah untuk capaian yang lebih baik lagi," pungkas Piter.
Sepanjang 2022, kinerja BUMN energi tersebut memang cukup mengkilap. Tidak hanya peningkatan laba, Pertamina Group juga berkontribusi terhadap penerimaan negara Rp307,2 triliun.
Kontribusi tersebut terdiri atas pajak, dividen, PNBP, Minyak Mentah dan/atau Kondensat Bagian Negara, dan signature bonus.
Jumlah setoran ke negara tersebut meningkat 83 persen dibandingkan 2021. Sementara khusus setoran pajak, Pertamina pada tahun 2022 telah membayarkan pajak sebesar Rp219,06 triliun, meningkat 88% dibandingkan tahun 2021.
Pertamina juga berhasil meningkatkan kinerja operasional 2022 di semua Subholding. Produksi minyak dan gas mencapai 967 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau tumbuh delapan persen dari pencapaian 2021, produksi kilang mencapai 313,9 juta BBL atau tumbuh enam persen, realisasi penjualan produk BBM dan Non-BBM mencapai 97,86 juta KL atau tumbuh lima persen.
Selain itu, efektivitas pengangkutan muatan kapal Pertamina mencapai 89 persen atau tumbuh tiga persen, produksi listrik dari Geothermal dan new renewable energy lain mencapai 4.659 GWh, pemasangan jaringan gas rumah tangga mencapai 254.063 sambungan rumah tangga atau tumbuh 4.760 persen. (TSA)