IDXChannel - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencatatkan perolehan laba bersih sebesar USD58 juta di sepanjang semester I-2024 lalu.
Dengan menggunakan asumsi nilai tukar saat ini sebesar Rp16.180 per dolar AS, maka nilai tersebut setara dengan Rp938,44 Miliar.
Dibanding periode sama 2023 lalu, capaian tersebut terhitung tumbuh tipis sebesar 0,5 persen dari catatan laba bersih BREN pada enam bulan pertama tahun lalu, yang sebesar USD57,6 juta.
Sementara, untuk pendapatan Perseroan selama enam bulan 2024, tercatat mencapai USD290,1 juta, dengan posisi EBITDA sebesar USD247,9 juta.
Menurut Direktur Utama BREN, Hendra Soetjipto Tan, pihaknya terus melanjutkan inisiatif atas efisiensi biaya dan menjaga keunggulan operasional.
Hal ini tercermin dalam margin EBITDA yang tetap terjaga di atas 85 persen dengan Net Capacity Factor yang tetap berada di atas 90 persen.
"Dari sisi neraca, rasio utang bersih terhadap ekuitas kami tetap stabil di angka 2,3x, mencerminkan kemampuan keuangan kami untuk melanjutkan rencana pertumbuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang," ujar Hendra, dalam keterangan resminya.
Menurut Hendra, pembangkit listrik tenaga angin baru yang dimiliki BREN, yaitu PLTB Sidrap 1, menunjukkan hasil yang sangat signifikan, dengan produksi tertinggi di Mei sejak COD dan produksi semester pertama tertinggi sejak 2019.
Kondisi angin yang menguntungkan telah mendorong peningkatan produksi. Sehingga kondisi ini memberikan kontribusi yang sangat baik terhadap kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.
"Memasuki musim angin kuat, kami mengantisipasi kinerja Sidrap 1 yang akan tumbuh pada kuartal berikutnya, menegaskan pentingnya nilai portofolio energi kami yang terdiversifikasi," ujar Hendra.
Ke depan, Hendra menyampaikan, pihaknya juga akan menambah kapasitas aset geothermal yang dimiliki perusahaan melalui program retrofit dan penambahan unit baru.
"Untuk lebih meningkatkan kapasitas kami, kami akan mengembangkan aset geothermal yang saat ini masih dalam tahap pengembangan, Hamiding dan Suoh Sekincau, serta mengembangkan Sidrap 2 yang tendernya diharapkan akan dimulai pada paruh kedua 2024," ujar Hendra.
Tercatat per 6 bulan 2024, total aset BREN tumbuh 5,6 persen dari akhir 2023 menjadi USD3,704 juta.
(Taufan Sukma)