Iriawan mengungkapkan, hubungan perseroan dengan pelanggan baik yang lama ataupun yang baru semakin baik. Hal itu lantaran perseroan mendukung rantai pasokan para pelanggan dengan sistem atau layanan dari awal hingga akhir, serta memberikan solusi logistik yang benar-benar terintegrasi.
“Memasuki tahun dengan nama dan identitas baru, kami terus mempercepat transformasi bisnis dan meningkatkan keunggulan operasional, untuk menangkap peluang diversifikasi bisnis di depan,” imbuh Iriawan.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan PSSI tercatat sebesar USD75,94 juta atau Rp1,13 triliun. Kemudian, beban operasi perseroan tercatat sebesar USD6,24 juta atau Rp93,53 miliar, dan beban keuangan sebesar USD477.511 atau Rp7,15 juta.
Total nilai aset PSSI per Desember 2022 tercatat naik 11,23% menjadi USD179,35 juta atau Rp2,68 triliun, dari akhir Desember 2021 yang sebesar USD161,23 juta. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar USD33,47 juta dan ekuitas sebesar USD145,87 juta.
(DES)