“Berdasarkan peraturan perundangan, perseoan tidak dapat membayar dividen sampai saldo laba positif. Manajemen saat ini tengah berupaya melakukan yang terbaik untuk meningkatkan saldo laba dapat segera menjadi positif,” jelas manajemen, dikutip IDXChannel, Kamis (16/2).
Sebagai gambaran, total ekuitas BUMI hingga 30 September 2022 mencapai USD1,09 miliar. Namun, Bumi masih mengalami defisiensi modal (ekuitas negatif) yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk sebesar USD133,47 juta pada periode yang sama.
Sementara, BUMI juga masih mencatatkan saldo defisit (artinya saldo laba negatif) mencapai USD2,52 miliar per akhir kuartal III 2022.
Emiten yang kini dikendalikan oleh Grup Bakrie dan Grup Salim itu sendiri berencana akan merilis laporan keuangan setahun penuh 2022 pada akhir Maret nanti. (ADF)