IDXChannel- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan masih akan dibayangi kekhawatiran akan pengetatan kebijakan (tapering off) moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed membuat pasar saham global ambruk, termasuk di Indonesia. Diketahui juga bahwa data tenaga kerja mingguan AS mengalami penurunan, artinya ada pemulihan ekonomi namun dikhawatirkan akan membuat The Fed tapering.
Founder Master Mind Trader Hendri Setiadi mengatakan, dampak negatif yang dikhawatirkan pelaku pasar atas dampak tapering ini adalah stock-nya yang over value.
"Namanya tapering ini kan pengetatan kebijakan moneter dimana kecenderungannya itu menaikkan suku bunga jadi para pelaku pasar di sini khawatir bahwa stock-nya itu over value yang akan mengalami penurunan," katanya dalam program IDX Channel dikutip Minggu (12/9/2021).
Diketahui Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan hanya ada 235.000 pekerjaan pada Agustus, setelah lonjakan sebanyak 1,05 juta pekerjaan pada Juli. Data tersebut memberikan keraguan ke pelaku pasar soal pelaksanaan kebijakan pengetatan moneter AS ke depan, baik tapering ataupun kenaikan suku bunga.
"Tapi disini kita lihat dengan adanya kebijakan pengetatan moneter ini kan dalam arti dari pemerintah mengurangi pembelian surat utang negara dan justru saya lihat ini sektor perbankan ini diuntungkan, jadi boleh dicermati emiten-emiten yang berbasis perbankan justru pada saat orang ramai membicarakan tapering ini," ujarnya.