IDXChannel - Emiten Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) kedatangan investor anyar, yakni PT Silvery Moon Investment Ltd.
Perusahaan yang berbasis di Ajeltake Road, Ajeltake Island itu kini menggenggam 4,65 miliar saham VKTR atau 10,63 persen dari sebelumnya nol saham atau nol persen, berdasarkan data laporan kepemilikan efek yang mencapai 5 persen atau lebih per 31 Juli 2024 yang dirilis di keterbukaan informasi BEI, Jumat (9/8).
Kemudian, pemegang saham VKTR lainnya adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang merupakan pengendali emiten kendaraan listrik tersebut. Kepemilikan saham BNBR pada VKTR telah menyusut dari sebelumnya 17,95 miliar saham atau 41,04 persen menjadi 13,30 miliar saham atau 30,41 persen.
Itu karena BNBR menjual 4,65 miliar saham VKTR dengan harga transaksi Rp100 per saham pada 31 Juli ini untuk penyelesaian utang kepada pihak ketiga yang tidak terafiliasi dengan perseroan.
Selanjutnya, tercatat transaksi pembelian 4,65 miliar saham oleh PT Silvery Moon Investment Ltd dengan harga transaksi nol rupiah pada akhir Juli 2024.
Pemegang saham VKTR berikutnya adalah Bakrie Metals Industries yang mendekap 6,55 miliar saham VKTR atau setara dengan 14,98 persen. Jumlah tersebut tidak mengalami perubahan. Pun dengan PT Kuantum Akselerasi Indonesia yang masih bertahan dengan kepemilikan 4,70 miliar saham atau 10,76 persen.
Sementara masyarakat atau publik menggenggam 14,53 miliar saham atau 33,23 persen. Di mana jumlah itu masih sama dengan sebelumnya. Sehingga total saham VKTR yang beredar adalah 43,75 miliar saham.
Lalu bagaimana nasib saham VKTR dengan kedatangan investor anyar tersebut?
Dari data RTI Business, saham VKTR hingga pukul 13.46 WIB perdagangan Jumat ini melemah 1,64 persen ke harga Rp120. Sementara pada perdagangan sebelumnya (8/8) ditutup stagnan di level Rp122.
Dalam sepekan perdagangan ini, saham emiten yang memproduksi bus listrik itu hanya menguat sekali pada perdagangan Selasa (6/8) sebesar 1,67 persen di level Rp122.
Saham VKTR sudah melemah 7,69 persen dalam sepekan ini. Dan terpangkas 0,83 persen secara year to date (ytd).
(Fiki Ariyanti)