JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja menggelar paparan publik (public expose/pubex) insidentil, Rabu (28/2/2024).
Dalam gelaran tersebut, pihak GOTO juga menyampaikan perkembangan terbaru terkait proses integrasi sistem elektronik antara TikTok dan Tokopedia, seiring rampungnya proses transaksi investasi yang melibatkan dua platform media sosial (medsos) tersebut.
Sebagaimana diketahui, pihak GOTO telah menjual kepemilikan sahamnya di PT Tokopedia Indonesia kepada TikTok, dengan nilai transaksi mencapai USD1,5 miliar, atau sekitar Rp24 triliun.
Proses transaksi tersebut telah rampung pada 31 Januari 2024 lalu. Seiring rampungnya proses transaksi, pemerintah pun mewajibkan agar proses migrasi sistem elektronik kedua aplikasi tersebut dapat rampung maksimal pada April 2024 mendatang.
Kewajiban atas proses migrasi sistem TikTok-Tokopedia didasarkan pada ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023, yang mengharuskan pemisahan antara media sosial dan e-commerce.
Dalam Pubex Insidentil yang digelar, pihak GOTO mengeklaim bahwa migrasi sistem yang saat ini sedang berjalan telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut Direktur Hubungan Eksternal GOTO, Nila Marita, proses integrasi serta migrasi sistem telah mengalami kemajuan yang baik, dan saat ini sudah hampir rampung.
"Saat ini, proses belanja, pembayaran hingga check out transaksi telah terpisah dari backend TikTok dan terjadi di sistem backend Tokopedia. Harapan kami, proses ini akan selesai paling lambat dalam waktu 1,5 bulan mendatang," ujar Nila.
Selama masa uji coba, menurut Nila, GOTO terus berkonsultasi dengan pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) selaku regulator, sehingga dapat dipastikan bahwa seluruh proses telah berjalan sesuai peraturan yang berlaku.
"Kami berupaya memberikan pengalaman berbelanja yang lancar serta keamanan yang efektif bagi pengguna aplikasi TikTok, dengan Tokopedia yang mengelola sistem elektronik dan proses pembayaran di balik layar," tutur Nila.
Sebelumnya, Kemendag juga terus memastikan migrasi sistem TikTok dan Tokopedia akan sesuai dengan ketentuan Permendag Nomor 31.
"Sepanjang pantauan Kemendag, saat ini masih dalam proses memastikan migrasi sistem TikTok-Tokopedia sesuai ketentuan. Namun diperkirakan sudah tinggal seperempat jalan," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, Jumat (23/2/2024).
Di lain pihak, masih dalam kesempatan Pubex tersebut, Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo, mengatakan bahwa kemitraan Tokopedia dan TikTok diawali dengan kampanye Beli Lokal yang dirilis sejak 12 Desember 2023 lalu.
Kampanye saat Harbolnas ini melibatkan ribuan merchant lokal. Berdasarkan data agregat dari merchant Tokopedia dan TikTok yang terlibat kampanye itu mencatatkan pertumbuhan penjualan produk lokal hingga 125 persen, dibandingkan September 2023.
Dalam survei yang dilakukan pada merchant yang terlibat dalam kampanye itu, ditemukan bahwa 97 persen merchant merasakan dampak positif dari kolaborasi TikTok dan Tokopedia, sedangkan 90 persen melaporkan peningkatan penjualan melalui kampanye Beli Lokal.
"Sebagian besar merchant juga mengaku menambah jumlah karyawan sejak kolaborasi tersebut dimulai. Melalui hasil tersebut, kami percaya bahwa kombinasi ini akan terus berkembang dan membawa manfaat besar bagi konsumen serta pelaku UMKM Indonesia," ujar Patrick.
Berdasarkan dokumen Paparan Publik, dijelaskan bahwa promosi produk di TikTok akan dikelola oleh sistem TikTok, sedangkan laman tampilan produk, penyelesaian pesanan (checkout), dan laman pembayaran di TikTok dikelola oleh sistem elektronik (back end) Tokopedia. (TSA)