Kendati demikian, Musk optimistis Robotaxi akan mendapatkan izin dari pemerintah. Dia mengaku "terkejut" apabila layanan ini belum beroperasi di 2025 meskipun dia tidak memberikan tenggat waktu secara pasti kapan Robotaxi benar-benar berjalan.
Selain itu, investor juga belum yakin dengan rencana produk Musk lainnya, Roadster yang bakal menjadi kendaraan berbiaya rendah. Musk mengatakan, perusahaan akan mengumumkan mobil listrik murah ini pada paruh pertama 2025 tanpa menjelaskan lebih detail soal produk ini. Sudah bertahun-tahun Musk menjanjikan mobil Roadster.
Musk juga ditanya soal keputusannya yang membatalkan pemakaian GPU Nvidia untuk Tesla, X, dan xAI. Dia mengatakan, hal itu menguntungkan Tesla karena pabrikan mobil listrik tersebut tak memiliki infrastruktur untuk memakai chip itu. Padahal, beberapa waktu sebelumnya Musk tampak khawatir dengan pasokan chip Nvidia yang selalu habis terpesan.
Meski begitu, investor terkesan dengan segmen bisnis Tesla, yakni sistem penyimpanan energi yang diprediksi mencetak rekor untuk laba bersih. Namun, hal itu tak cukup untuk menahan tekanan jual pada saham Tesla di mana saat paparan publik itu ditutup, harga saham Tesla anjlok 7 persen.
(Rahmat Fiansyah)