Namun, alih-alih menjadikan capaian kinerja triwulan III-2023 sebagai sentimen negatif yang menekan, sebagian analis justru meyakini bahwa melorotnya harga saham Tesla lebih disebabkan oleh pernyataan Musk baru-baru ini mengenai ekonomi global yang lebih luas.
Dalam pernyataan tersebut, Musk mengeluh bahwa biaya bunga di AS telah meningkat secara substansial dan menggambarkan bahwa kondisi pasar saat ini sebagai lingkungan ekonomi yang cukup menantang.
Dengan kondisi tersebut, Elon pun menyebut bahwa perusahaan itu terpaksa menurunkan harga jual produk, agar masih tetap diserap dengan baik oleh pasar.
Selain itu, Musk juga menaruh harapan besar terhadap produk baru Cybertruck yang akan mulai didistribusikan pada akhir November 2023 mendatang.
Di lain pihak, meski telah tergerus raturan triliun lebih, total kekayaan bersih Musk saat ini diperkirakan masih mencapai USD232,2 miliar, atau sekitar Rp3.682 triliun.
Dengan nilai tersebut, posisi Musk masih belum tergoyahkan sebagai orang terkaya di dunia saat ini. (TSA)