Yuan mengalami penurunan sebesar 0,7 persen, sehingga berada di level 7,2747 terhadap dolar AS. Mata uang tersebut telah turun lebih dari 12 persen, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Namun Bank Rakyat China setidaknya mendapat pelonggaran untuk membantu memulihkan ekonomi meski The Fed akan memulai kenaikan suku bunga agresif kembali. Para analis tidak melihat adanya penurunan dalam kelemahan yuan.
"Selama Anda terus mengharapkan dolar (AS) untuk tidak berhenti, maka (nilai tukar) Yuan (terhadap dolar AS) masih memiliki ruang untuk mendorong lebih tinggi," ujar Ahli Strategi Pasar Negara Berkembang di NatWest Markets, Galvin Chia, dalam laporan tersebut. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana